Selasa, 11 September 2018

Minum Pil KB Sudah Tapi Anak Masih Sembilan Juga

Cerita Humor Dan Lucu - Pas pada hari kelahiran Pancasila, saat aliran TV serentak menyiarkan pidato kepresidenan, Ibu Frietz—bukan kelahiran Jerman—sedang sekedar duduk di teras rumah sekalian mainkan ke-2 iris bibirnya yang aduh … itu bibir ka, kue lapis ka, apaka … apaka … ibu sayange.

Minum Pil KB Sudah Tapi Anak Masih Sembilan Juga
Minum Pil KB Sudah Tapi Anak Masih Sembilan Juga


Telah satu minggu ini Ibu Frietz tidak enak tubuh. Kepala pusing, mata pening, pinggul pegal-pegal, otot keram, serta karenanya Ibu Frietz miliki tubuh jatuh sekali. Empat belas hari waktu lalu, berat tubuh Ibu Frietz masih tetap di jarum delapan puluh kilo. Ini hari, saat Ibu Frietz mengecheck lagi, berat badannya telah ada satu garis dibawah angka 80 kilo. Pikirkan, satu garis dibawah angka 80 kilo! Aduh, Ibu, jatuh sekali.

Di TV, presiden masih tetap bicara-bicara mengenai Pancasila, sedang Ibu Frietz masih tetap mainkan ke-2 iris bibirnya yang aduh … itu bibir ka, kue lapis ka, atau apaka … apaka … Ibu.

Ibu Frietz sebetulnya mau melahirkan. Tetapi karena di awalnya narasi saya lupa taro, menjadi sisi mengenai Ibu Frietz ingin melahirkan saya taro dibagian tengah narasi saja. Tidak apa-apa, to? Oke telah.

Ini hari Ibu Frietz ingin melahirkan untuk yang ke-9 kalinya. Karena terasa telah memiliki pengalaman, Ibu Frietz perintah Bapa Frietz tidak untuk menyebut ibu bidan atau ibu dukun.

“Bapa! Ko tak perlu panggil ibu bidan atau ibu dukun e.”

“Pele, Ibu! Ko ini jenis kuat saja. Jika ko ada apa-apa saya tidak tanggung beban e?!”

“Bapa! Ko janganlah bicara banyak telah. Jenis ko biasa tanggung beban saja.”

“Mama ….” Bapa Frietz belumlah tuntas bicara saat tidak diduga Ibu Frietz potong Bapa Frietz miliki bicara.

“Bapa! Stop bicara. Ko fikir setiap malam baring diatas saya miliki perut bukan beban kah?” Mendengarnya, bapa Frietz miliki kepala goyang-goyang kiri kanan.

Beberapa waktu lalu, ada sakit di Ibu Frietz miliki perut. Kesempatan ini sakit Ibu Frietz beda, tidak seperti biasa. Sakitnya dibarengi nyeri-nyeri ngeri. Ibu Frietz teriak-teriak, sesaat Bapa Frietz mulai cemas.

“Mama, Bapa panggil ibu bidan atau ibu dukun e?”

“E, Tuhan. Bapa, ko janganlah panggil mereka tolo ….” Belumlah tuntas Ibu Frietz miliki bicara, Bapa Frietz tidak ada. Bapa Frietz pergi mengambil ibu bidan sama ibu dukun.

Waktu Bapa Frietz kembali, ibu bidan sama ibu dukun ikut juga. Tetapi, Ibu Frietz telah melahirkan.

“Bapa! Saya katakan juga apakah, ko janganlah panggil-panggil orang su ….” Bapa Frietz gantian potong ibu Frietz miliki bicara.

“Mama! Asal ko tahu e, saya tidak panggil mereka (sekalian tunjuk mengarah ibu bidan serta ibu dukun). Saya hanya mengambil mereka. Tidak panggil. Ko memahami ka tidak?”

Karena panas hati lihat Ibu Frietz serta Bapa Frietz beradu mulut, ibu bidan serta ibu dukun pilih urus bayi yang dari barusan menangis di Ibu Frietz miliki selangkangan. Bayinya dikasi mandi lantas dikasi baring di samping Ibu Frietz. Karena Ibu Frietz serta Bapa Frietz masih tetap beradu mulut, ibu bidan coba kasi saran ke Bapa Frietz.

“Bapa! Mungkin baik jika Bapa serta Ibu Frietz mulai KB saja!”

“Pele, Ibu Bidan, kami KB telah lama. Tiap-tiap saya main sama Ibu Frietz, saya tetap pasang kondom.”

“Terus, mengapa masih tetap hamil? Janganlah katakan Bapa Frietz salah pasang kondom?”

“Aduh, Ibu Bidan! Saya telah pasang benar sekali. Pasang disini to?” Kata Bapa Frietz sekalian tunjuk dorang miliki ibu jari.

“Pele, Bapa! Ko ini bodok sekali. Itu kondom mengapa ko pasang di ko miliki ibu jari.” Ibu Bidan garuk-garuk kepala.

“Ah, Ibu Bidan! Itu petugas KB yang miliki salah. Mereka kasi contoh pasang di mereka miliki ibu jari.”

“Atau berikut saja, bagaimana jika Ibu Frietz minum pil KB?” Bu Bidan kasi pendapat lainnya.

“Bu Bidan! Bu Bidan mesti tahu. Saya minum pil KB telah semenjak setahun kemarin. ”

“Lalu mengapa ko masih tetap dapat hamil?” bertanya Ibu Dukun yang dari barusan diam.

“Bagaimana tidak hamil, Ibu, pil KB baru sampai leher, saya miliki daster telah tiba tanah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dijamin Ngakak Cerita Pendek Sangat Lucu

Dijamin Ngakak Cerita Pendek Sangat Lucu Cerita Humor Dan Lucu - Keseharian Minah pergi ke sungai membersihkan pakaian, satu hari saat...